top of page

Sejarah Indonesia

Interracial Marriages And Reversed Surnames In The Dutch East

Interracial Marriages and Reversed Surnames in the Dutch East Indies

Interracial marriages had produced generations of mixed-blood children as well a unique tradition of naming children with reversed surnames.

20 Agustus 2023
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

VOC Governor-General Jacob Mossel (in office 1750-1761). (Rijksmuseum).

INTERRACIAL marriage was a common phenomenon during the Dutch colonial era. The large population of European men who came and lived in a number of areas of the archipelago from the 17th to 18th centuries was not directly proportional to the number of European women in the respective region. As a result, many of those European men chose to live with local women, who then gave birth to mixed-blood children, known as Eurasian or Mestizo.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Reformasi Atas Nama Revolusi

Reformasi Atas Nama Revolusi

Terinspirasi semangat revolusi Prancis, Daendels mereformasi total birokrasi pemerintahannya. Semua dijadikan pejabat pemerintah, diberi pangkat militer, dan digaji.
Langkah Militer Daendels

Langkah Militer Daendels

Daendels membangun militer, benteng pertahanan, dan strategi perang untuk mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris.
Anak Hattem Penyambung Lidah Napoleon

Anak Hattem Penyambung Lidah Napoleon

Daendels mengemban ide-ide Revolusi Prancis dalam kariernya hingga menjadi gubernur jenderal Hindia Belanda.
Pemain Hindia Belanda di Piala Dunia Tenggelam di Samudra Hindia

Pemain Hindia Belanda di Piala Dunia Tenggelam di Samudra Hindia

Penampilan Frans Meeng di Piala Dunia 1938 dipuji media Belanda. Perang membuat dia dan kakaknya yang bermain di klub yang sama harus menderita di Samudera Hindia dengan akhir berbeda.
Migas Riwayatmu Dulu dan Kini

Migas Riwayatmu Dulu dan Kini

Dari dulu hingga kini persoalannya tetap berpusar pada pertanyaan yang sama: kekayaan alam Indonesia untuk siapa?
bottom of page