top of page

Hasil pencarian

9581 hasil ditemukan dengan pencarian kosong

  • Sukarno Tanpa Ahmad

    PADA 14 Mei 2003, Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono mewakili Presiden Megawati Sukarnoputri meresmikan pemancangan patok pembangunan gedung pembelajaran unit 6 Al-Zaytun, Indramayu. Gedung yang belum selesai dibangun ini diberi nama “DR. Ir. Ahmad Soekarno.” Ahmad (kadang-kadang dieja Achmad, Achmed, Ahmad, dan Ahmed) artinya terpuji. Sukarno tak suka tambahan nama itu. Tapi nama itu dikenal di Timur Tengah. Mesir mengabadikannya menjadi nama jalan, Ahmed Sokarno St., yang menuju   pusat kota dan pusat kebudayaan di Tahrir Square. Maroko juga membuat nama jalan di ibukotanya, Rabat, dengan “sharia Al-Rais Ahmed Sukarno” yang diubah menjadi “Rue Soekarno”.

  • Langkah Stiletto

    Jauh sebelum Cinderella berlari meninggalkan sebelah sepatu kacanya di tangga istana untuk menghindari dentang jam 12 kali, seorang budak dan penari cilik Mesir bernama Rhodopis terlebih dahulu kehilangan salah satu sandal emasnya. Seekor burung jelmaan dewa Horus mencuri dan menjatuhkan sandal emas itu di depan Firaun. Terpesona membayangkan keindahan kaki sang pemilik sandal, Firaun bersumpah mencari dan menikahi perempuan pemilik sandal.

  • Sukarno: Pemersatu atau Pembelah?

    SEJAK saya mulai belajar sejarah Indonesia di University of Sydney tahun 1969, saya selalu diajari oleh para dosen bahwa Sukarno seorang permersatu. Bahkan mereka, baik dosen Australia, Indonesia atau Belanda, cukup banyak yang menyebut Sukarno –dengan nada minor– gandrung persatuan. Dalam bulan Juni 2011 ini – dengan banyak spanduk yang menyatakan ini bulan Sukarno – masalah persatuan, apalagi dalam menghadapi “asing”, suka disebut-sebut lagi.

  • Cola Islami Melawan Hegemoni

    RESEP asli Coca-Cola, yang bahannya hanya berubah sedikit dan satu-satunya salinan tertulis dari resep itu disimpan dalam lemari besi di sebuah bank, dirahasiakan selama bertahun-tahun. Ia dikembangkan di halaman belakang seorang dokter dan ahli kimia John Stith Pemberton. Pemberton lahir 8 Juli 1831 di Knoxville, Crawford County, Georgia. Dia dikenal sebagai “dokter paling terkenal yang pernah dimiliki Atlanta.” Namun, yang melambungkan namanya justru keahliannya di laboratorium, “di mana dia menyempurnakan resep Coca-Cola,” tulis Monroe Martin King dalam situs The New Georgia Encyclopedia , 14 Mei 2004.

  • Di Bawah Bayangan Kartini

    NAMANYA nyaris berada di bawah bayang-bayang kebesaran nama kakaknya, Kartini. Padahal perjuangannya dalam meninggikan derajat perempuan dan menolong kaum lemah tak bisa dibilang sedikit. Salah satu penyebabnya, Kardinah tak seerat Kartini dalam bersahabat dengan Nyonya Abendanon atau Nyonya   Ovink-Soer. Lahir di Jepara pada 1 Maret 1881, Kardinah merupakan anak ke-7 Bupati Jepara RM Sosroningrat. Dia anak pertama dari selir ( garwa ampil ) bupati bernama M.A. Ngasirah.

  • Bom di Tengah Konferensi Asia-Afrika

    KASHMIR Princess, sebuah pesawat carteran milik Air India berjenis Lockheed L-7492A, lepas landas dari Bandara Kai Tak, Hong Kong, pada 11 April 1955. Sebelumnya, ia mengisi bahan bakar dan menjalani pemeriksaan rutin usai menempuh perjalanan dari Bombay, India. Pesawat membawa delegasi China, juga wartawan dari berbagai negara, yang akan menghadiri Konferensi Asia-Afrika di Bandung. Rencananya, pesawat itu pula yang akan mengangkut Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri China Zhou Enlai.

  • Mencatat Rosihan Mengenang Soerjono

    SEKIRA pertengahan 2008 saya bertemu Rosihan Anwar di Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta. "Bung, sekarang kalau terbang ke Belanda berapa lama tuh?" tanyanya. "Tigabelas, atau empatbelas jam," jawab saya. Saat itu Rosihan tidak bilang akan ke Belanda, namun setahun kemudian, pada Desember 2009, sebagai wartawan yang pernah meliput jalannya Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949, dia diundang hadir dalam peringatan 60 tahun KMB di Den Haag, Belanda dan diundang ke redaksi Radio Nederland  di Hilversum, Belanda.

  • Mengenang Rosihan Anwar sang Anak Demang

    Pada 1992, Rosihan Anwar beserta keluarga mudik ke Sumatera Barat. Anak-anak dan cucunya dibesarkan di Jakarta. Mereka asing terhadap keadaan dan budaya Ranah Minang. “Karena itu, saya bawa keluarga meninjau Sumatera Barat,” kata Rosihan dalam Petite Histoire IV.

  • Rosihan Anwar Jatuh Bangun Koran Kiblik

    Sebuah kabar menyenangkan datang dari Soemanang Soerjowinoto, pemimpin redaksi harian Pemandangan , pada 1948. Soemanang memberitahukan Rosihan Anwar bahwa R.H.O. Djuanedi, penerbit Pemandangan , memiliki dana dan ingin menerbitkan koran yang membawa suara kaum kiblik. Sebelum Perang Dunia II, Djunaedi sudah menerbitkan harian Pemandangan  dengan Soemanang sebagai pemimpin redaksinya. Djunaedi ingin memanfaatkan percetakan Pemandangan  di Senen Raya 107 untuk menerbitkan sebuah koran lagi. Syaratnya sederhana. Nama depan koran harus dengan huruf “P”, sama dengan nama depan Pemandangan.

  • Salad, Lezaaat…

    SAMA-sama hobi makan salad, sekelompok orang mendirikan komunitas di dunia maya. Namanya saladjakarta.groupsite.com . Forum ini, sebagaimana terpampang di situswebnya, “adalah komunitas ( beta community ) penggemar makanan salad untuk daerah Jakarta dan sekitarnya.” Sejak ribuan tahun silam hidangan ini menjadi menu makanan orang di banyak tempat. “Salad mungkin sudah diciptakan ketika manusia pertama makan beberapa jenis tumbuhan –rumput liar dan biji-bijian, bunga, kulit kayu, dan apa saja yang tersedia,” tulis Patty Inglish, penulis dan peneliti asal Central Ohio, di http://hubpages.com .

  • Menghapus Rabies

    KETIKA tigabelas penduduk desa mereka digigit anjing dalam jangka waktu sepuluh hari di awal Agustus 2009, penduduk dan pemuka adat Ngis di Tabanan, Bali, segera berembug mengatasi kemungkinan terburuk: wabah rabies memasuki desa mereka. Masyarakat desa Ngis sepakat menandatangani enam butir perarem  (aturan atau kesepakatan adat) terkait perawatan, kewajiban vaksinasi anjing, serta tidak membawa anjing peliharaan keluar dari desa, seperti diberitakan The Jakarta Post  2 Oktober 2009. Bali sebelumnya merupakan daerah bebas rabies. Pada November 2008, peningkatan kasus rabies pada manusia melanda Bali. Hingga awal Maret 2011, tercatat sekitar 124 korban manusia meninggal akibat gigitan anjing rabies.

  • Ada Apa dengan Bendera

    Dalam rubrik Konsultasi Ulama di tabloid Suara Islam  edisi 109 (18 Maret-1 April 2011), Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH A. Cholil Ridwan mengharamkan umat Islam untuk memberi hormat kapada bendera dan lagu kebangsaan. Landasannya fatwa ulama Saudi Arabia pada 26 Desember 2003. Pernyataan pribadi Cholil mendapat dukungan dari Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Baasyir. Sementara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengharamkan jika niatnya untuk menyucikan bendera; tapi tak masalah jika hanya seremonial. MUI sendiri bilang tak pernah mengeluarkan fatwa haram.

bottom of page