Mengisi lemari ingatan dengan kenangan Si Gundul. Maskot lucu yang sudah merantau sampai Eropa dan Afrika.

Sejak 1995 Persebaya sudah bertabur legiun asing. Buku ini menghimpun serpihan sepak terjangnya agar tak lekang dimakan zaman.

Berdiri gagah sebagai venue olahraga berkat tangan orang Belanda, Bumiputera dan Tionghoa. Satu-satunya stadion yang punya pohon.

Terkandung semangat juang 1945 dalam ikon kebanggaan Persebaya dan Bonek, bernama Ndas Mangap.

Bonek kerap dicap perusuh dan dekat dengan kekerasan. Begini penjelasan dedengkotnya.

Mbonek Sampek Matek. Kecintaan suporter militan Persebaya untuk tim kesayangan.

Aib dengan tujuan mulia. Dilakoni Persebaya demi Tanah Papua.

Simbol kebanggaan arek-arek Suroboyo di pentas sepakbola. Melintas zaman pergerakan nasional dengan reputasi fenomenal.

Perjuangan rakyat Surabaya untuk Indonesia lewat sepakbola. Melewati sekat-sekat rasial.

Tak sama dengan kota-kota lain, sejarah sepakbola Surabaya cukup unik. Sarat persilangan kultur dan sengkarut politis tapi tetap harmonis.

Satu lagi nyawa melayang sia-sia akibat fanatisme suporter sepakbola. Perlu kemauan bersama untuk menyelesaikannya.

Bermula dari kebutuhan untuk bertahan hidup dan mempertahankan diri, pencak silat kini sohor ke segala penjuru dunia sebagai beladiri Indonesia.

Satu dari sedikit silat tanpa ritual klenik yang jadi andalan pasukan elit hingga metode ciamik untuk pengobatan. Tenar di belahan bumi lain.

Thailand turut berbicara di cabang silat Asian Games 2018. Ikut mencuri medali berbekal silat warisan Mataram.

Sebermula dari daerah tak berpenghuni, Jakabaring kini tenar di seantero Asia.