Seorang pembalap motor Indonesia pernah menorehkan prestasi memukau dalam sejumlah ajang bertaraf internasional.

Kisah di balik pencoretan nama seorang bintang sepakbola Indonesia dari timnas SEA Games 1991.

Jenderal ini menyukai banyak olahraga. Golf menjadi olahraga terakhir yang dimainkannya sebelum jadi korban peristiwa 1 Oktober 1965.

Berawal dari kompetisi Galatama, Bandung Raya kemudian juara Liga Indonesia. Sempat mati suri, Bandung Raya kemudian menjadi Pelita Bandung Raya dan kini menjadi Madura United FC.

Olahragawan seakan tidak punya masa depan. Namun, keturunan Tionghoa punya tujuan lain menguasai berbagai cabang olahraga.

Pelatih asing pertama timnas sepakbola Indonesia setelah kemerdekaan adalah seorang Tionghoa asal Singapura.

Seorang jenderal meminta Persipura mengalah dari tim nasional Vietnam Selatan.

Klub sepakbola asal Medan ini didirikan oleh adik Presiden Soeharto. Ditutup karena skandal suap.

Klub asal Kebayoran Baru Jakarta ini berbasis di Bogor. Semua pemainnya dari Papua. Hancur gara-gara suap.

Nama Gelora Bung Karno diusulkan oleh menteri agama.

Indonesia menggunakan pesta olahraga Ganefo sebagai sarana mempersatukan negara-negara Asia dan Afrika untuk membangun kekuatan baru.

Piala Sudirman disetujui IBF, meski hampir gagal karena anggota IBF Eropa mengusulkan Herbert A. E. Scheele Trophy. Indonesia sekali juara, setelah itu belum lagi.

Ajang Piala Sudirman diusulkan sejak 1963, namun Sudirman selalu menolaknya. Ia terlalu rendah hati untuk diabadikan jadi nama sebuah kejuaaran.

Tak hanya untuk olahraga, Sukarno menginginkan kebanggaan atas Gelora Bung Karno dapat memperkuat rasa kebangsaan.

Dalam lawatan pertamanya ke Jakarta, Ali membuat petinju asal Belanda, Rudi Lubbers, babak belur.