Gol yang mengakhiri “hidup” seorang kiper. Mengalami persekusi, dianggap demit, dan musuh masyarakat sampai ke liang lahat.

Usai tak lagi merumput, 11 bintang sepakbola ini terjun ke dunia politik. Ada yang sukses, ada pula yang kurang moncer.

Selain meretas prestasi di lapangan, mereka juga moncer di arena politik. Berikut 11 legenda yang melanggengkan kariernya di dunia politik.

Willie, si singa berambut ala personel The Beatles, sang pelopor tradisi maskot.

Asian Games membuat namanya dipuja. Peristiwa G30S 1965 merenggut segalanya.

Usai final, publik Jerman bak bangkit dari kubur; Hungaria bergolak dan berujung prahara anti-Soviet.

Klub Prancis Stade de Reims, finalis Liga Champions bertamu ke Indonesia. Timnas PSSI sempat bikin penasaran sampai sang tamu minta laga ulangan.

Nekat merangkul atlet berkulit hitam di hadapan Hitler, atlet Jerman ini lalu dikirim ke front terdepan Perang Dunia.

Degradasi membayangi Persib setelah WO kontra Persija. Bayangan terlempar dari kasta elite pada 1978 menghantui.

Insiden tendangan kungfu menodai karier Eric Cantona. 22 tahun kemudian, Patrice Evra mengulanginya.

Awalnya dibangun untuk menggelar balap Formula 1, Sirkuit Sentul justru tercatat dalam sejarah MotoGP.

Roberto Baggio gagal mengeksekusi penalti. Seorang dukun mengaku kalah oleh sihir pendukung Brasil.

Tak hanya diperebutkan para pesepakbola, trofi Piala Dunia juga diincar Nazi dan pencuri. Trofi pertama dilebur jadi emas batangan.

Kebakaran saat pembangunan Stadion GBK diduga akibat sabotase jelang Asian Games. Penyebabnya masih misteri.

Beragam spekulasi berseliweran perihal absennya Johan Cruyff di Piala Dunia 1978. Baru tiga dekade berselang sang legenda buka suara.