Petenis Billie Jean King sukses membungkam kaum laki-laki yang menganggap perempuan senantiasa inferior dalam olahraga tenis.

Di zaman kuno perempuan ikut atau sekadar nonton Olimpiade bisa dihukum mati. Budaya patriarkinya terbawa sampai ke Olimpiade modern.

Sebelum adanya kewajiban tes dan verifikasi gender pada 1950, kasus ambiguitas gender karena kelainan alat reproduksi banyak terjadi. Berikut beberapa atlet dunia yang mengalaminya.

Aprilia Manganang bukan satu-satunya atlet yang memiliki kelainan alat kelamin. Tercatat ada sembilan atlet yang mengalami kerancuan gender.

Akar budaya Nusantara tak membedakan perempuan dari laki-laki. Kolonialisme mengubahnya.  

Lima jari tangan dari jempol hingga kelingking adalah simbol analogi gender di Sulawesi Selatan.