Pengampunan dari negara tak membuat pentolan PRRI-Permesta bisa bebas begitu saja. Mereka harus menjalani dulu masa penahanan yang disebut karantina politik.  

Secara adat, Simbolon dan Gintings terikat tali kekerabatan. Pilihan politik yang berbeda menyebabkan keduanya merenggang, namun kemudian akur kembali.      

Kendati kadernya terlibat dalam pemberontakan daerah, Parkindo luput dari pembubaran. Di hadapan Presiden Sukarno, petinggi partai menolak mengutuk pemberontakan tersebut.

Isu ketimpangan antara daerah dan pusat mencuat di Kabupaten Meranti. Akankah mengulangi peristiwa PRRI?  

Pesta malam Natalan mendadak jadi operasi penangkapan. Sekelompok perwira berkomplot meringkus Kolonel Maludin Simbolon.