top of page



Yang Muda Yang Berkuasa
Kelompok Aidit menyusun partai secara sistematis. Mulai soal ideologi sampai perluasan keanggotaan.


Elizabeth Ida dan Gambar yang Bicara
Seorang perupa mengangkat kejahatan kemanusiaan pada 1965 menjadi tema karyanya. Dekonstruksi tanpa provokasi.


Pengakuan Dewa Soeradjana, Eksil Indonesia di Slovenia
Karena loyal kepada Sukarno, pelajar Indonesia di luar negeri menjadi musuh Orde Baru. Di tengah keterasingan mereka menjalani hidup di negeri orang.


Kisah Semaoen dan Suratnya untuk Komintern
Penjelasan mengenai kondisi partai yang kehilangan pemimpin akibat penangkapan. Kecewa karena korupsi.


Kakek Andi Noya Dibunuh Massa Anti-PKI
Massa anti-PKI menghabisi orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan PKI. Salah satunya kakek Andy Noya.


Dituduh Komunis, Gubernur Bali Dihilangkan
Konflik di tubuh PNI membuat seorang Sukarnois dituduh komunis. Dihilangkan setelah peristiwa G30S.


Alasan Sarwo Edhie Memimpin Operasi Pembunuhan Massal PKI
Sarwo Edhie Wibowo marah karena teman dan pelindungnya, Jenderal TNI Ahmad Yani menjadi korban Gerakan 30 September 1965.


Badan Ekonomi "Sama Rata Sama Rasa"
Tak ingin keduluan, kaum komunis di Sumatera Timur membentuk badan untuk memperjuangkan perekonomian rakyat.


Palu Arit Selalu Bikin Sengit
Palu arit melambangkan kaum pekerja industri dan petani. Ia terlarang di masa kolonial dan Orde Baru, bahkan hingga kini.


Dari dan Untuk Apa Dana Partai
Partai-partai politik mendapatkan dana dari berbagai sumber. Penggunaannya baru efektif jika dikaitkan dengan sumberdaya modal sosial.


Memata-matai Istana dan PKI
Ada mata-mata di lingkaran kelompok komunis maupun Istana.


Tafsiran dan Ejekan Lambang Partai
Satu partai menafsirkan hal-hal baik pada lambangnya, partai lain mengejeknya. Jadinya: joke politik.


Golkar Perubahan dari Gerinda
Bagi kader Gerinda, Golkar adalah perubahan dari Gerinda.


Gerinda Suka Diejek PKI
PKI mengejek anggota Gerinda karena kuno, konservatif, feodal, tak terpelajar dan bodoh.


Fiksi Menggugat Fakta Resmi
Tragedi berdarah 30 September 1965 telah melahirkan banyak karya sastra. Fiksi yang berusaha menggugat fakta resmi yang monoversi.

Ads
Ads
Ads
bottom of page













