Razia terhadap gelandangan berpijak pada hukum pidana. Menyederhanakan dimensi pergelandangan.

Kisah para gelandangan Yogyakarta mempertahankan Republik. Menjadi informan tentara dan laskar melawan Belanda.

Menggelandang mencari makna hidup atau karena kesulitan ekonomi. Sentimennya selalu melanggar pidana.

Gelandangan punya banyak wajah. Dari kumpulan perampok hingga pejuang revolusi. Sampai sekarang gelandangan masih menjadi persoalan di kota-kota besar.

Penyalahgunaan lem Aibon bermula pada 1980-an. Cara anak jalanan lari sementara waktu dari kerasnya kehidupan.

Menelusur asal-usul gelandangan. Tak mesti selalu karena desakan ekonomi. Bisa juga lantaran keamanan, politik, dan pandangan hidup.

Perubahan bentuk dan cara membuat sepatu memunculkan tukang semir sepatu. Sebagian besar pekerjanya anak-anak.

Pemerintah pernah menampung anak-anak terlantar di sebuah pulau. Jumlahnya terus meningkat sehingga tak tertampung di pulau itu.

Awalnya gelandangan adalah pengembara atau pengelana yang menuntut pengetahuan dan kesempurnaan. Lalu mereka terpinggirkan.