Setelah menggunakan sniper di Perang Dunia II, Joseph Stalin mengalihkan propaganda politiknya ke sepakbola. Inggris jadi tempat pertama percobaannya. 

Jauh sebelum Jokowi main tinju, presiden Amerika ini sudah lebih dulu dan getol bertinju. Bahkan, berjudo dan jiu-jitsu.

Meski tak punya prestasi di lapangan hijau, garda gawang legendaris Setan Merah ini satu-satunya kiper yang memiliki gelar pahlawan.

Upaya membentuk hubungan egaliter lelaki-perempuan sudah dilakukan sejak lama.

Hitler dikenal hobi seni. Nyatanya, kemudian diketahui Hitler juga menggemari olahraga cricket.

Beladiri warisan Majapahit ini tersebar ke berbagai tempat sejak abad ke-14. Mati di tanah kelahiran sendiri, di Filipina ia justru lestari.

Larangan tampil di Olimpiade membuat atlet multitalenta sarat prestasi ini menyeberang ke Nazi-Jerman.

Lika-liku kehidupan atlet anggar berdarah Yahudi di tengah politik rasialis Nazi. Diakui terbaik sepanjang masa namun mati muda.

Hitler menyulap pesta terakbar olahraga sebagai panggung propaganda Nazi. Dua tradisi dalam olimpiade itu menjadi warisan yang bertahan hingga kini.

Hubungan paling mesra Indonesia dan Uni Soviet terjadi ketika di bawah Sukarno dan Khrushchev. Salah satu wujudnya: Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Persija ikut merintis pergerakan nasional lewat sepakbola sejak zaman Belanda dan mendirikan PSSI. Salah satu klub pencetak pilar timnas, prestasi Persija gagal menonjol pasca Perserikatan.

Senang sekaligus malang. Itulah yang dialami para atlet wushu Indonesia ketika digembleng di Cina. Toilet layak pun perkara sulit untuk dicari.

Fonny Kusumadewi, satu dari 14 pionir timnas wushu Indonesia, terus melakukan regenerasi lewat klub buatannya.

Bergeming di bawah hujan salju, ribuan orang di Manchester dan Munich haru biru mengenang 60 tahun tragedi yang menimpa MU.

Kerja keras IGK Manila berbuah manis. Mengangkat Wushu dari represi menjadi prestasi.