Peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia selalu dirayakan di Istana Merdeka yang dulunya merupakan istana gubernur jenderal Hindia Belanda. Sementara itu, situs asli rumah proklamasi tidak berjejak lagi.

Sutan Sjahrir menyusun teks proklamasi untuk dibacakan pada 15 Agustus 1945. Naskah itu dikirimkan ke berbagai tempat di Jawa. Ia berharap Sukarno dan Hatta membacakan proklamasi itu.

Kronologi tanggapan petinggi militer Sekutu terkait gejolak perubahan pasca-proklamasi.

Perempuan ini dengan berani menurunkan bendera Jepang dan menggantinya dengan merah putih.

Monumen itu dianggap tiada arti. Padahal makna sejarahnya besar bagi kota yang jumawa berslogan “Kota Patriot”.

Di tengah Peristiwa Bandung Lautan Api, kedai-kedai makanan bermunculan di pinggiran kota tersebut. Logistik pun mengalir tak berbatas untuk para pejuang dan pengungsi.

Proklamasi kemerdekaan tidak hanya dihadiri kaum lelaki. Para perempuan ini juga hadir dalam peristiwa bersejarah kelahiran Republik Indonesia dengan memainkan perannya masing-masing.

Gaung proklamasi kemerdekaan Indonesia di bagian timur lebih dulu ditangkap para pemuda di Australia.

Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia, tiba di Aceh terlambat hampir dua pekan.

Naskah Proklamasi tulisan tangan Sukarno sempat terabaikan, sebelum akhirnya diselamatkan.

Lukisan karya Henk Ngantung salah satu yang disukai Sukarno. Jadi saksi bisu Proklamasi kemerdekaan karena dipajang di rumahnya sebagai penyambut tamu.

Pembacaan naskah Proklamasi di Bukittinggi dengan tambahan naskah sebagai bentuk dukungan dari Sumatera.

Koroh bukan hanya Raja Amarasi, dia pejuang kemerdekaan Indonesia di Timor. Meyakinkan raja-raja di Timor untuk menjadi bagian dari Republik Indonesia.

Pertempuran tak seimbang pecah di Lengkong Besar Bandung. Pasukan Sekutu memukul para pejuang Republik.

Sukarno-Hatta yang diculik para pemuda ditempatkan di sebuah rumah milik seorang Tionghoa di Rengasdengklok.