Perundingan Indonesia dengan Belanda pada 1949 justru menghasilkan kembali sengketa baru.

Tanda mata dari langit Papua. Rupa nan elok sekaligus membawa petaka: jadi buruan manusia.

Untuk menguasai tambang emas di Papua yang dikeruk oleh Freeport, Amerika Serikat mendepak Belanda lalu menggulingkan Sukarno.

Papua seperti suara yang jauh: di mana kabar tentang kekerasan dan kekayaan alam selalu terdengar sayup-sayup.

Sejak awal masa integrasi, pemerintah Indonesia memberi kado pahit terhadap rakyat Papua.

Suku Biak sudah memiliki tradisi berlayar sejak lama. Para pelaut tangguh dari Papua.

Pemerintah Kerajaan Belanda mengirim kapal induk Karel Doorman untuk memperkuat pertahanannya di Papua.

Seorang penembak jitu Kopassus menembaki orang-orang di lapangan terbang Timika Papua. Diduga tekanan mental karena malaria sampai tak diikutkan dalam operasi.

Pasukan penerjun dalam pembebasan Irian Barat salah mendarat. Tewas karena tenggelam di rawa sampai tersesat ke Papua Nugini.

Bermula dari informasi tim penelitian geologi di zaman Belanda, Freeport melacak jejak harta karun di perut bumi Papua. Ditolak Sukarno, diterima Soeharto.

Tiga kapal selam terlibat operasi penyusupan dalam rangka merebut Irian Barat. Hampir tertangkap patroli militer Belanda.

Pemahaman sejarah Papua dapat menjadi alternatif solusi mengatasi konflik.

Kantor OPM dibuka di Oxford. Mereka merasa dianeksasi sejak menjelang Pepera.

Orang Papua dipaksa menerima nasionalisme Indonesia, yang usianya lebih muda.