top of page



Tetralogi Buru, Roman Sejarah yang Lahir dari Balik “Penjara” Orba
Keterbatasan dalam penjara Orde Baru di Pulau Buru memicu Pramoedya untuk menulis. Tetralogi Buru lahir dari lingkungan serba terbatas itu.


Penulisan Sejarah Indonesia di Tangan Pram
Hoakiau di Indonesia dilarang pemerintahan Sukarno, arsip diktat Sedjarah Modern Indonesia karya Pramoedya dibakar pemerintahan Soeharto.


Pramoedya, Lekra, dan Lentera
Pramoedya Ananta Toer mengaku bukan orang penting di Lekra. Ia mengasuh rubrik Lentera yang menyerang para pendukung Manifes Kebudayaan.


Pram dan Samin
Pram dan kaum Samin sama-sama berasal dari Blora. Di sana, kaum yang bersinergi dengan alam dan hidup sederhana itu kini masih dihargai.


Masa Belia Sang Pujangga
Didikan keras ayah dan lingkungan sejak kecil membentuk Pramoedya menjadi pribadi tangguh, kreatif sekaligus peduli pada lingkungan sekitar.


Pramoedya Melancong ke Negeri Belanda
Pram melancong ke Belanda untuk pertukaran kebudayaan Indonesia-Belanda. Pengalaman bercinta dengan gadis Belanda paling berkesan baginya.


Pram, Becak, Aib Negara
Di hadapan negara, “tukangbetjak” (baca: tukang becak) tak punya harga sama sekali, suara manusia papah ini adalah suara bisu dan dianggap najis dalam hikayat kota. Karena tak berharganya, menenggemkannya ke Laut Jakarta menjadi opsi sederhana dan efisien.


Ketika Pram Dipenjara Gegara Membela Etnis Tionghoa
“Hoakiau di Indonesia”, karya Pramoedya Ananta Toer yang menegaskan sikapnya terhadap kemanusiaan dan anti-rasialisme.


Tokoh yang Menginspirasi Pendirian Boedi Oetomo
Pertemuan Wahidin Soedirohoesodo dengan siswa STOVIA mendorong lahirnya Boedi Oetomo. Kisah itu jadi fragmen dalam tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer.


Melawan Sumber Bermasalah
John Roosa baru saja merilis bukunya. Masih tentang peristiwa 1965.


Melawan Orba dari Duren Tiga
Dari sebuah penerbit, Hasta Mitra yang menerbitkan novel-novel Pramoedya Ananta Toer, jadi penentang paling konsisten terhadap rezim Orde Baru.


Kala Pram Mulai Mendongeng
Karena kamp kebanjiran, para tapol Pulau Buru mengungsi ke gubuk-gubuk di bukit. Ditemani singkong rebus, Pram mulai mendongeng tentang Nyai Ontosoroh.


Pramoedya Ananta Toer Tentang Kota Jakarta
Pramoedya Ananta Toer membahas permasalahan kota Jakarta. Mengusulkan agar dibangun flat untuk warga kota agar bisa hidup layak.


Ketika Sartre Mengirim Mesin Tik untuk Pram
Filsuf Prancis Jean-Paul Sartre mengirim mesin tik ke Pulau Buru untuk Pram. Yang diterima Pram dari penjaga justru mesin tik bobrok.


Pram Minta Karyanya Dikembalikan
Pramoedya Ananta Toer pernah menulis surat kepada Kerajaan Belanda. Minta karyanya yang dirampas dikembalikan.

Ads
Ads
Ads
bottom of page













