top of page



Diberi Amnesti, Para Tokoh PRRI Masuk Bui
Pengampunan dari negara tak membuat pentolan PRRI-Permesta bisa bebas begitu saja. Mereka harus menjalani dulu masa penahanan yang disebut karantina politik.


Negara Setengah Hati Menyelesaikan Kasus Pembunuhan Munir
Kendati 21 tahun berlalu, upaya menguak dalang pembunuhan aktivis kemanusiaan Munir belum juga terang. Aktor intelektual pembunuhan Munir diduga masih berkeliaran.


Ketika Pejabat jadi Bulan-bulanan Massa Rakyat
“Dombreng” bermunculan di tiga daerah Karesidenan Pekalongan sebagai puncak kemarahan rakyat pada elite. Para pejabat jadi sasaran untuk dipermalukan.


ABRI Masuk Kampus Calon Guru
Pasukan ABRI hendak memburu mahasiswa yang berdemonstrasi di Yogyakarta. Ketika itu kampus calon guru, IKIP, jadi sasaran namun mahasiswanya tak kurang nyali.


Pemerintahan Berada di Tangan Orang-orang Tidak Kompeten
Kakistokrasi menggambarkan pemerintahan yang dikendalikan oleh orang-orang tidak kompeten. Contohnya memberikan jabatan kepada sukarelawan dan pekerja kampanye.


Mozes Gatutkaca Dibunuh Aparat Waktu Cari Makan
Mozes Gatutkaca terbunuh ketika mencari makan. Sama seperti Affan yang sedang bekerja dan terlindas kendaraan taktis Brimob.


Amir Sjarifoeddin Tak Ikut Proklamasi Kemerdekaan
Ketika proklamasi kemerdekaan Indonesia bergaung, Amir Sjarifuddin justru dikurung . Setelah dibebaskan dari tahanan Jepang, dia menjadi menteri penerangan Republik Indonesia yang pertama.


Jadi Anggota DPR, Segini Gaji Bung Tomo
Tidak penting kedudukan sebagai anggota DPR itu, gaji setiap bulan seringkali tidak mencukupi, kata Bung Tomo kala menggugat pembubaran DPR.


Tragedi Keluarga Melende dan Anaknya yang Pejuang
Rumitnya politik di awal kemerdekaan terlihat dari sekelompok pejuang RI berlaku sadis kepada sebuah keluarga serdadu KNIL di Cempaka Putih. Padahal, anak serdadu itu juga sedang berjuang di Karawang membela RI.


Kucing-kucingan Orang Ambon dengan Tentara Jepang
Organisasi jaga malam jadi kedok gerakan bawah tanah pimpinan Nono Tanasale. Lantaran aksi pemuda Ambon itu meresahkan Jepang, banyak orang Ambon lain disiksa sampai ada yang meninggal.


Orang Ambon di Front Jakarta
Meski dipersekusi, orang Ambon banyak yang tetap dukung Indonesia merdeka. Mereka yang kecewa, mantap ikut Belanda.


Membangun Kembali Rumah Proklamasi
Peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia selalu dirayakan di Istana Merdeka yang dulunya merupakan istana gubernur jenderal Hindia Belanda. Sementara itu, situs asli rumah proklamasi tidak berjejak lagi.


Teks Proklamasi Sutan Sjahrir
Sutan Sjahrir menyusun teks proklamasi untuk dibacakan pada 15 Agustus 1945. Naskah itu dikirimkan ke berbagai tempat di Jawa. Ia berharap Sukarno dan Hatta membacakan proklamasi itu.


Sutan Sjahrir Bergerak di Bawah Tanah Menjelang Kemerdekaan
Sutan Sjahrir menolak bekerja sama dengan Jepang dan bergerak di bawah tanah untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Melalui radio rahasia, Sjahrir mengetahui kekalahan Jepang.


RAA Soewondo, Bupati Pati yang Dicintai Rakyatnya
Darah priayi tak menghalangi Bupati Pati RAA Soewondo memberi perhatian pada semua warganya. Dihormati oleh kalangan kolonial, priayi, hingga rakyatnya.

Ads
Ads
Ads
bottom of page













