Bukan hanya di Jawa, perempuan-perempuan di Bali juga mendapat kesempatan memegang kekuasaan.

Pada masa Mataram Kuno, perempuan mendapatkan kesempatan memegang kekuasaan di kerajaan dan daerah kekuasaan.

Kerajaan Majapahit memiliki penguasa perempuan terbanyak. Mereka menduduki posisi sebagai raja sampai penguasa daerah.

Lewat perdagangan kapur barus, beragam agama masuk ke Nusantara.

Kisah perjalanan religi ini berasal dari India. Tersebar ke seluruh Asia dan terpahat di Candi Borobudur.

Tempat pendidikan Buddha di Nusantara terpengaruh dari India. Namun, Sriwijaya juga membangun tempat pendidikan di sana.

Kerajaan Sriwijaya bermula dari permukiman di tanah berawa di pantai timur Palembang. Sumber Tiongkok menyebutnya Ko-ying.

Temuan arkeologis membantah fakta Sriwijaya sebagai kerajaan terbesar di Nusantara.

Survei arkeologi menemukan sekira 30 situs kecil masa Hindu-Buddha di pesisir utara Jawa. Tak diperhatikan sehingga dijadikan batu nisan hingga pengeras jalan.

Berbagai bunga, tumbuhan, dan buah-buahan dipahat dalam relief candi. Para penulis menjadikannya perumpamaan dalam karya sastra kakawin.

Ketika akan berperang, Sriwijaya menghimpun kekuatan armadanya dari para orang kaya, tentara dari raja-raja taklukan, dan suku laut.

Relief-relief di candi menggambarkan kegiatan pertanian masyarakat Jawa Kuno, dari menghalau hama sampai mengolah hasilnya.

Bagaimana orang Jawa Kuno menyatakan cinta? Pada masa itu sepasang kekasih saling kirim surat cinta dengan kelopak bunga pudak.

Perempuan Jawa Kuno dibagi dalam empat tipe, dari paling utama sampai paling buruk.

Pendapatan Kerajaan Sriwijaya berasal dari dua sumber: ekspor dan pajak. Namun, pajak malah berbuah serangan dari Kerajaan Chola.