top of page



Amarta Pavilion: Witness to the End of a Reign
This recounts the story of the pavilion designed by Sukarno, which bore silent witness to the March 11, 1966 Decree (Supersemar). It was also one of Bung Karno's three “exile” homes in his final days.


Cerita dari Paviliun Amarta
Kisah di balik paviliun yang diarsiteki Bung Karno dan jadi saksi bisu Supersemar. Satu dari tiga rumah “pengasingan” Bung Karno di hari-hari terakhirnya.


Hartini Dihina, Sukarno Murka
Tulisan bermuatan hinaan kepada istri presiden. Dulu di tembok rumah, sekarang di laman sosial media.


Insiden Hartini di Singapura
Sambutan yang kurang menyenangkan terhadap istrinya membuat Presiden Sukarno murka. Konsul jenderal RI di Singapura habis kena omelan.


Ketegaran Tien Soeharto dan Hartini Sukarno
Siti Hartinah Soeharto dan Hartini, dua ibu negara yang harus menutupi kelemahan suami mereka. Tetap setia meski pilu dan malu mendera.


Hartini dan Jenderal Anti Poligami
Gegara menikah lagi dengan Hartini, Sukarno harus berkonflik dengan A.H. Nasution.


Ketika Srihani Jadi Ibu Negara
Hartini dijadikan perantara politik untuk mendekati Sukarno.


Hartini, First Lady yang Tak Diakui
Kisah Hartini yang mendampingi Sukarno di masa kejayaan dan kejatuhannya.


Madu Berapa?
Perempuan selalu menjadi korban dari praktik poligami.

Ads
Ads
Ads
bottom of page













