Sejak abad ke-5, Jawa dikuasai oleh raja-raja dengan pencapaiannya masing-masing. Mereka berhasil menguasai Jawa dan mewarisi bangunan serta budaya yang masih eksis hingga saat ini.

Catatan sejarah Jawa cukup sesak dengan para raja beserta pencapaiannya.

Raja Airlangga menerbitkan prasasti untuk melegitimasi kekuasaannya. Memuat silsilah dan peperangan menundukkan musuh-musuhnya.

Liangan, desa yang hilang tertimbun lahar Gunung Sindoro, menyimpan kisah bagaimana masyarakat kuno hidup di tanah bencana.

Kawasan pantai utara Jawa Tengah diduga paling awal mendapat pengaruh kebudayaan India sebelum berkembang menjadi kerajaan besar di pedalaman Jawa.

Pandangan politik ke luar Nusantara bukan hanya milik Sriwijaya dan Majapahit. Raja-raja Mataram Kuno juga beberapa kali melakukan ekspedisi ke luar Nusantara.

Rekonstruksi pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno masih terselubung misteri.

Pergantian takhta Kerajaan Mataram Kuno tak selalu mulus. Beberapa raja terusir dan melarikan diri dari istana.

Pada masa Mataram Kuno, perempuan mendapatkan kesempatan memegang kekuasaan di kerajaan dan daerah kekuasaan.

Tuak kerap jadi sugguhan berbagai kalangan dalam upacara penetapan sima, prosesi sumpah dan kutukan, dan hiburan.