Berbekal tanah warisan orangtua, pasangan Michiels-Arnold mengembangkan usaha perkebunan dan pertanian sampai membangun jalur lori sendiri.

Nawi alias "Pendek" adalah tukang cukur yang dicari-cari polisi setelah terlibat kasus pembunuhan tuan tanah Kampung Melayu Kecil.

Pensiun dini dari KNIL, Kapten Jan Herman Kievits lalu mengelola tahan pertanian di selatan Jakarta hingga membesar.

Juru gambar yang tak punya anak membagikan tanah partikelirnya kepada keponakan-keponakannya yang kemudian sohor sebagai tuan tanah.

Radius Prawiro berperan dalam penyelesaian utang luar negeri sekaligus memperoleh pinjaman baru untuk pembangunan.

Tuan tanah di Senayan dan Matraman ini orang yang rendah hati. Pernah mencalonkan diri jadi anggota Dewan Kota.

Sistem SIAP mengatur anggaran proyek-proyek pembangunan yang belum terpakai. Dinilai menghambat pembangunan, Radius Prawiro menghapus SIAP.

Penerimaan negara dari minyak dan gas turun, pemerintah beralih ke pajak yang kurang digarap. Radius Prawiro melakukan reformasi perpajakan.

Radius Prawiro menggalakkan swasembada beras, menata koperasi, dan menyediakan kredit bagi pertani dan masyarakat desa.

Sebelum Menteng jadi perumahan elite, tuan tanahnya kena masalah hukum. Kini Menteng tetap perumahan elite.

Pemerintah Orde Baru menghadapi inflasi dan minimnya penerimaan negara. Radius Prawiro mengeluarkan kebijakan devaluasi dan deregulasi.

Radius Prawiro menjadi bagian dari tim ahli ekonomi Orde Baru. Menangani krisis demi krisis ekonomi dari awal hingga keruntuhan Orde Baru.

Sebagai abdi VOC, Letnan Tanujiwa ikut berjasa dalam pembukaan lahan yang belakangan menjadi daerah ramai di Jabodetabek.

Radius Prawiro menimba ilmu ekonomi di Rotterdam dan Jakarta. Bergiat dalam organisasi profesi dan kekaryaan jalan menuju pemerintahan.

Keponakan gubernur jenderal ini lahir dari ibu seorang Sunda. Menjadi tuan tanah berkat usaha pertanian.