Balaputradewa lahir di Jawa tapi bertakhta di Sumatra.

Di timur kaya rempah, di barat kaya emas. Sumber-sumber ini mencatat tentang Sumatra yang dijuluki Pulau Emas.

Pamornya begitu gemilang. Namun, tak jelas siapa saja raja yang telah membawa Sriwijaya menuju kejayaan.

Rumah tak semata tempat berteduh, melainkan juga wujud pandangan hidup, status sosial, dan kebudayaan.

Perusahaan dagang Belanda kembali mengirim armada dagang ke Nusantara. Pelayaran kedua ini untung besar.

Terlahir sebagai perempuan bukan halangan menjadi penguasa. Perempuan zaman kuno membuktikannya.

Akar budaya Nusantara tak membedakan perempuan dari laki-laki. Kolonialisme mengubahnya.  

Wanita dan pria memiliki arti yang sejajar dalam bahasa Sanskerta. Namun, kedudukan dan peranannya tak selalu sama.

Arca-arca bergaya Tamil menjadi tanda orang-orang Cola pernah bermukim di Pulau Sumatra.

Sriwijaya diduga menyebar informasi salah yang menyebut Cola dan Tiongkok adalah negara bawahannya.

Penguasa Kerajaan Cola ini menaklukkan berbagai wilayah hingga Kerajaan Sriwijaya. Dia membawa Cola ke puncak kejayaan.

Kerajaan Cola tiga kali menyerang Sriwijaya, namun sulit memanfaatkan kemenangannya.

Sembilan saudagar mendanai pelayaran pertama Belanda menuju negeri rempah: Nusantara.

Sebelumnya bersahabat, Cola kemudian berubah sikap. Kerajaan di India itu mengubrak-abrik Sriwijaya.

Ada fakta dan fiksi dalam Babad Tanah Jawi. Fiksinya berkaitan dengan mitos dan kebenaran simbolis.