Sewaktu muda jadi taruna, Acub Zainal jahil. Tuanya, dia menjadi jenderal.

Kapal ini mengantar para pejuang hingga kandas dan dibakar Belanda. Jauh setelah itu, dua penumpangnya yang sudah sukses tak melupakannya.

Dia memimpin gerakan bawah tanah di Jakarta. Bersama kelompoknya, gerakannya merepotkan Belanda.

Antara 1908 hingga 1913, terjadi perang antara orang Nias dengan Belanda.

Dia seorang militer tradisional. Terlibat dalam Perang Jawa dan dianggap sebagai penangkap Pangeran Diponegoro.

Perwira AD Amerika ini dekat dengan Indonesia. Terutama dengan perwira-perwira anti-komunis.

Agresi Militer Belanda II tidak hanya membidik Yogyakarta tapi juga Jawa Timur. Sinergitas AURI dan ALRI bahu-membahu menahan serangan kejutannya.

Jauh setelah DI/TII di Sulawesi Selatan digulung, Komandan Frans Karangan masih tetap menyimpan senjata pasukannya yang dibelinya untuk mengamankan Sulawesi dari gangguan DI/TII. Baru diserahkan kepada negara setelah kondisi aman.

Aksi kejam Westerling dibalas dengan meringkus perempuan yang ditaksirnya. Peristiwa paling menohok hati Westerling selama bertugas di Medan.

Pejuang 1945 ini berjuang melawan Belanda hingga tanah Jawa. Kemudian Gigih melawan Permesta.

Dulu terdapat kompi yang berisi mayoritas orang Toraja. Kamampuan tempur dan keandalannya membuatnya dimekarkan menjadi batalyon raider.

Dia berhenti mengayuh becak di Surabaya lalu "mengayuh" sejarah dalam kemerdekaan Indonesia dengan angkat senjata. Berhasil jadi mayor meski tak berpendidikan formal.

​​​​​​​Meski dinilai layak, Luhut gagal mencapai pucuk pimpinan Angkatan Darat dalam karier militernya. Cita-cita itu justru digenapi oleh sang menantu.    

Buku ini berkisah tentang komandan Polisi Istimewa dan pasukannya dalam Pertempuran Lima hari di Semarang. Peristiwa yang kerap terlupakan termasuk peran orang-orang didalamnya.

Kapal ini telah mengabdi 70 tahun kepada RI. Tak hanya mendidik taruna, kapal ini juga menjadi agen kebudayaan Indonesia.