Kisah menarik pengalaman Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo ketika menjadi polisi di lapangan

Kepolisian Republik Indonesia mengalami era keemasan di bawah Soekanto Tjokrodiatmodjo, seorang freemason yang jadi Pahlawan Nasional.

Meski pendiri Bhayangkari dan istri Ketua Kepolisian Negara, Lena enggan menjadi ketua Bhayangkari. Ia tak ingin organisasi istri Polri ini dijalankan dengan watak feodalisme.

Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Kepala Jawatan Kepolisian Negara -sekarang Kapolri-, pernah aktif dalam kegiatan freemason pada kurun 1950an. Ia menjadi kepala kepolisian sejak 1945 hingga dicopot tahun 1959.

Pandangan mantan Kapolri Awaloedin Djamin kepada Kapolri pertama Rade Said Soekanto Tjokrodiatmodjo yang merupakan peletak dasar Kepolisian di Indonesia.

Wajah kepolisian sepanjang sejarah ditampilkan di Trunojoyo. Adakah yang luput?

Sikap hidup langka Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, seorang polisi dan Kapolri petama yang tak mungkin ditemui lagi di zaman ini.

Inilah salah satu alasan Soekanto dicopot sebagai kepala polisi pertama. Perjalanan spiritualnya dari Freemason, yoga, hingga Olahraga Hidup Baru.

Para perwira tinggi polisi berhasil mengkudeta Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dari posisi Kapolri. PKI dituding berada di balik penggulingan itu.

Dengan bantuan dari pemerintah Amerika Serikat, dan juga CIA, Soekanto bisa membangun Kepolisian Nasional yang kuat dan profesional. Siap menghadapi kaum komunis.

Demi menghadapi kelompok komunis, Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo diutus ke Amerika Serikat untuk menimba ilmu dan mencari senjata.

Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, sang Kapolri pertama Indonesia.

Begitu ditunjuk sebagai Kepala Kepolisian Nasional yang pertama, Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo langsung dihadapkan dengan kerumitan masalah keamanan negara.

Menjadi polisi profesional di zaman kolonial. Melawan di masa akhir pendudukan Dai Nippon.