Kelompok oposisi yang kritis terhadap pemerintahan otoriter Orde Baru. Sebagian masih sempat menyaksikan rezim Orde Baru tumbang, sebagian lagi diakui sebagai pahlawan nasional.

Dibalik sikapnya yang tegas dan galak, Ali Sadikin punya penampilan yang sedap dipandang mata. Dinobatkan sebagai pria berbusana terbaik pada 1972.

Konflik senyap terjadi antara pejabat tinggi di awal-awal Orde Baru berkuasa. Popularitas Gubernur DKI Jakarta dianggap ancaman oleh Presiden Soeharto.

Sebagai pemegang puncak kekuasaan, Presiden Sukarno tidak selalu bisa berbuat sesuka hati. Hoegeng Iman Santoso dan Ali Sadikin pernah mengalaminya.

Demi menekan laju urbanisasi, Bang Ali menjadikan Jakarta sebagai kota tertutup. Gagal karena warganya sukar diatur.

Aksi protes berbentuk karya seni dari para seniman untuk kebijakan pemerintah Jakarta dalam mengelola TIM. Mereka mendukung revitalisasi tapi tidak untuk komersialisasi.

Ali Sadikin dikenal doyan menyemprot anak buahnya, termasuk Wardiman Djojonegoro. Kendati demikian, dia tetap menghormat Bang Ali.

Ada kepala daerah yang simpan uang di kasino. Gubernur DKI Jakarta malah memungut pajak kasino untuk pembangunan.

Dua gubernur temperamen berdebat soal perluasan wilayah Jakarta. Tetap dapat bersepakat.

Kisah turun-naik hubungan Soedomo dan Ali Sadikin. Kerap berseberangan pandangan politik, namun akur secara pribadi.

Gagasan TMII muncul setelah Ibu Tien Soeharto berkunjung ke Thailand dan Amerika Serikat. Ditentang banyak pihak terutama mahasiswa.

Dulu pemilik anjing harus mendata dan membayar pajaknya.

Oplet, dari alat perjuangan berakhir jadi barang pajangan.

Jembatan penyeberangan orang dibangun karena pengendara suka menerobos zebra-cross. Namun, pejalan kaki kemudian malas menggunakannya.

Zebra cross hadir karena kendaraan makin padat. Keberadaannya semakin meluas jelang perhelatan Asian Games 1962 di Jakarta.