Menyelami elemen terkelam holocaust dari kacamata bocah Nazi dan Yahudi dalam “The Boy in the Striped Pyjamas”.

Dikalahkan Joe Louis jadi hal yang disyukuri Max Schmeling ketimbang menang tapi dikalungi medali Nazi sehingga jadi penjahat perang.

Terjebak dalam kekacauan invasi Jerman saat berkunjung ke Warsawa, pewarta Amerika bertaruh nyawa demi membuka mata dunia.

Ogah dikenang sebagai simbol supremasi ras Arya, Max Schmeling mati-matian menganvaskan ideologi Nazi di atas ring kehidupannya.

Punya noktah di era Nazi, pesepak bola Sepp Herberger berhasil pulihkan namanya lewat “Keajaiban Bern”.

Bukan dengan senjata, dokter muda Nazi ini menyandang julukan “Malaikat Kematian” dengan beragam eksperimen mengerikan.

Konseptor holocaust yang berhasil kabur ke Argentina. Penyamarannya baru berakhir kala diculik intel Israel. Berakhir di tiang gantung.

Pencetus taktik sohor kapal selam Jerman. Penyelamat ratusan ribu pasukan Jerman dari penawanan Uni Soviet.

Kompi ke-2 Komando pasukan khusus Jerman dibubarkan setelah dua dekade. Anggotanya terpapar “virus” Neo-Nazi.

Orang yang bertanggungjawab atas holocaust di kamp-kamp konsentrasi. Kebencian pada Yahudi diturunkan dari orangtuanya.

Untuk mendongkrak moril rakyatnya di Perang Dunia II, Jerman-Nazi menggunakan sejarah untuk propaganda. Lahirlah film Kolberg.

Seragam Jerman Nazi yang jadi tren fesyen di masanya. Diproduksi brand ternama Hugo Boss.

Kisah prajurit cantik Israel yang punya latar belakang Nazi. Bukan yang pertama.

Enam jenderal lain yang muak terhadap Hitler. Berkomplot dalam percobaan pembunuhan dengan nyawa jadi taruhannya.

Tak semua perwira tinggi Jerman nurut pada Hitler. Banyak yang membangkang, bahkan berkomplot membunuh sang diktator.