Marrying a European woman was the dream of European immigrant men living in the Dutch East Indies. To tie the knot, women married gloves.

Demi mengatasi kesulitan ekonomi dan keuangan, pemerintah Indonesia meminta nasihat mantan menteri ekonomi Hitler. Diwarnai sejumlah protes.

Pada mulanya untuk menghiasi buku, vinyet populer setelah media massa menyediakan ruang khusus. Vinyet menjadi media ekspresi para remaja dan mengasah kepekaan estetika para pelukis.

Kekuasaan Islam di Kordoba pernah mencapai puncak keemasan. Namun, peradaban Andalusia yang kosmopolitan, menghargai perbedaan, dan mendorong ilmu pengetahuan itu tinggal sejarah.

Dengan iming-iming bunga bank dan hadiah undian, pemerintah Orde Baru menggalang dana dari masyarakat. Lahirlah Tabanas dan Taska.

Menteri ekonomi anti-Nazi ini berhubungan dengan kelompok yang ingin membunuh Hitler. Ia dikirim ke kamp konsentrasi. Pernah menjadi penasihat ekonomi pemerintah Indonesia.

Ibu kota negara Australia dengan sedikit keganjilan yang terselip dari masa lalu. Di sana ada monumen simbol korban pembunuhan massal di Indonesia.

Berawal dari tempat tinggal para pengawal gubernur jenderal, bangunan ini lalu dijadikan tempat latihan perwira Peta pada masa pendudukan Jepang, dan berakhir sebagai museum.

Restoran Trio bermula dari bengkel becak. Banyak orang penting datang ke restoran ini. Sebagai pelanggan setia, Ali Sadikin berpesan supaya melestarikan restoran ini.

Kartosoewirjo, leader of the rebellious Darul Islam, was executed and buried on Ubi Island, Jakarta’s Thousand Islands not on Onrust Island.

Tanpa kesaksian Vivian Bullwinkel, dunia takkan mengetahui Pembantaian Pulau Bangka. Perawat, serdadu, dan warga sipil Australia dibantai tentara Jepang.

Sejarah mencatat bunuh diri massal telah merentang dalam berbagai zaman dan tempat. Motifnya dari keyakinan hingga perlawanan. Belakangan dari sisi medis karena sakit mental.

Arloji-arloji antik bagian dari perjalanan hidupnya. Koleksinya ratusan dan harganya terus naik, tapi dia belum berencana melegonya.

Pembuatan poster film zaman dulu yang serba manual menuntut keahlian dan ketelitian tinggi. Sekarang semuanya serba digital, praktis, dan instan.

Pada masa Orde Baru, televisi merupakan barang mewah. Pemerintah pun membagikan televisi untuk dipasang di tempat-tempat umum, namun malah ditemukan di rumah bupati.