Pengangkatan Sutan Sjahrir sebagai perdana menteri disambut positif oleh tokoh-tokoh Belanda karena Sjahrir bukan kolaborator Jepang. Memudahkan proses perundingan dengan Belanda.

Khazanah kuliner Nusantara kian lengkap berkat pengaruh orang-orang keturunan Arab.

Sutan Sjahrir gencar mengkritik kabinet presidensial yang dibentuk Presiden Sukarno. Sempat menolak tawaran Sukarno, Sjahrir kemudian terpilih menjadi ketua KNIP sekaligus Badan Pekerja KNIP yang membawanya menjadi perdana menteri pertama. Langkah Sjahrir disebut kudeta diam-diam.

Ragam makanan Nusantara tak bisa lepas dari pengaruh seni kuliner Tionghoa. Gabungan teknik, penyesuaian bahan, dan kreasi baru menjadi dasar terciptanya beragam kuliner baru.

Tak sedikit makanan yang kita kenal hari ini populer sejak ribuan tahun lalu. Kendati tak ada resep masakan.

Dulu lebih dikenal dengan nama kopi Reo dan menjadi komoditas ekspor. Kopi Manggarai tetap bertahan sebagai salah satu kopi favorit hingga kini.

Bandung Utara memiliki beragam objek wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya kawasan Dago. Namun, alih-fungsi lahan di sana berkontribusi bagi bencana banjir.

Ujaran kebencian kini menjadi masalah struktural, sering direproduksi negara lewat narasi dominan dan alat kekuasaan seperti media, hukum, dan pendidikan. Alih-alih inklusif, nation-state justru menyingkirkan keberagaman demi stabilitas semu.

Pemberontakan Petani Banten 1888, buku monumental yang mengisahkan perlawanan petani di Cilegon terhadap ketidakadilan.

Cerita tentang Kota Cilegon di pesisir utara Banten. Masyarakat agraris yang tumbuh di antara geliat industri.

Usaha mengenang peristiwa pemberontakan petani Banten 1888, mulai dari nama jalan sampai membuat film. Tak masuk pelajaran sejarah di sekolah.

Sartono Kartodirdjo tak berniat menggarap gerakan sosial sebagai tema disertasinya. Tumpukan arsip mengubah takdir risetnya.

Para pemberontak Banten yakin dengan jimat dapat memenangkan perang suci melawan pemerintah kolonial Belanda.

Inilah jalannya pemberontakan petani Banten 1888 atau Geger Cilegon dari permulaan sampai penghabisan.

Buku magnum opus karya begawan sejarah Sartono Kartodirdjo ini diterbitkan kembali kendati peminat buku kian menurun.